KIAT-KIAT MENJADI PENCERAMAH SUKSES (TIPS 16-18)

Tema: 

1.SIAPKAN NASKAH, TAPI JANGAN MENCONTEKNYA
2.KETAHUI PENUTUP PIDATO ANDA
3.PILIHLAH PEMBUKAAN YANG KUAT
----------------------------------------------------------------------- 

Tip 16 - SIAPKAN NASKAH , TAPI JANGAN MENCONTEKNYA
“Demi tuhan jangan menulis naskah pidato! Persiapan yang hati-hati lahir dari spontanitas. Tetapi bukan berarti tidak pernah menulis naskah pidato. Jika anda melakukannya, maka anda akan menjadi budak terhadap kata-kata yang telah anda tuangkan di dalam naskah dan tanpa disadari anda akan kehilangan 75% ikatan emosional dengan audien”.
Tom Peters

Beberapa orang yang akan menyampaikan pidato mempersiapkan seluruh isi pidatonya. Beberapa orang bahkan berhasil menyampaikan hasil pidato dengan cara tersebut. Tetapi kebanyakn orator merasa kehilangan lebih banyak pesan yang mereka sampaikan tidak seperti saat latihan.

Asah dan bentuklah pembukaan dan penutupan pidato anda, tetapi jangan sampai terjebak di dalam naskah yang telah anda siapkan. Sepertihalnya seorang pilot yang merencanakan dan mengendalikan pesawat dengan tepat saat tinggal landas dan lepas landas, tetapi setelah diudara mereka dapat menikmati mengendalikan pesawat dan mengangkut penumpang ke tempat tujuan.

Saat anda memulai menyampaikan pidato anda, jangan sampai anda terjebak atau terkekang dengan kata-kata yang telah anda susun di dalam naskah. Anda tidak sedang membawa kartu undangan saat datang ke pesta. Siap diri, tetapi buat presentasi bagi semua orang yang hadir turut terlibat. Bicaralah dengan semangat dan persiapn yang matang.

Lihat mata masing-masing peserta, usahakan anda sebagai pembicara dan peserta merasa nyaman dengan acaranya. Perhatikanlah waktu presentasi, apabila anda tahu waktu sudah hampir selesai, segera sampaikan pesan atau tujuan yang akan anda raih dan persiapkan penutupan yang menarik. Jangan menjadi budak isi pidato dalam arti terlalu terpaku dengan naskah yang telah di siapkan sebelumnya tanpa memperatikan situasi.

 

TIP 17 - KETAHUI PENUTUP PIDATO ANDA
“Tulis kalimat terakhir dahulu. Kalimat itu yang akan diingat terus oleh audien. Ketahuilah kemana tujuan anda”.
Charles Osgood

Anda perlu menyusun pembukaan yang mampu mengakar disetiap pikiran audien dan mengarahkannya ke bagian penutupan sebuah presentasi. Kedua bagian tersebut sangat penting! Tetapi karena bagian penutupan merupakan bagian terakhir yang akan diingat oleh pendengar maka sebaiknya bagian tersebut telah dipikirkan terlebih dahulu di dalam pesiapan anda. Saat anda mengatakan kepada para audien, misal “Jadi dapat kita simpulkan bahwa…” maka kalimat tersebut seperti seekor lalat.

Jangan biarkan kalimat tersebut terasa hambar. Susun dengan menggunakan paling tidak 25 kalimat untuk merangkum poin penting dan tujuan pidato yang anda siapkan. Usahakan kalimat tersebut terdengar jelas, menggugah sehingga mereka tidak merasa sia-sia mendengarkan penjelasan anda, ibarat makanan maka penutup pidato dianggap sebagai gigitan terakhir makanan penutup. Jangan biarkan presentasi anda berakhir tanpa memberika sesuatu yang terus teringat oleh audien dan alasan mereka memberikan pujian dan tepuk tangan.

Tip 18 - PILIHLAH PEMBUKAAN YANG KUAT
“Selama 120 detik kuantitas anda tidak diketahui.
Setelah itu semua yang anda katakan sejak dua menit pertama
akan didengar berdasarkan kesan yang audien lihat”
Poeoples

Seperti yang telah dikatakan bahwa dalam 4 menit pertama audien anda akan melihat dan mendengarkan secara seksama. Mereka akan menilai tentang diri anda, apakah mereka merasa terikat secara emosional atau tidak, apakah mereka ingin mendengarkan apa yang anda sampaikan atau tidak. Berikanlah bagian pembukaan dilengkapi dengan teks yang dicetak tebal sehingga audien tidak memerlukan waktu yang lama untuk melihat kecakapan, topik, dan tujuan pidato yang akan anda sampaikan. Jangan meninggalkan kata-kata pembuka menjadi sebuah misteri.

Kembangkan beberapapilihan yang mengarah pada tujuan yang sama yaitu awal yang berkesan. Cari kata-kata atau kutipan untuk memulai pidato, cerita yang menarik atau peristiwa dimasyarakat yang sedang terjadi. Sesuaikan berbagai langkah tersebut sesuai dengan kondisi dan reaksi audien. Berusahalah mencari kejadian atau peristiwa yang menarik yang sedang terjadi dan masih mempunyai kaitan erat dengan emosional audien. Jangan menggunakan lelucon atau cerita yang tidak menarik, tapi jika anda mampu menyiapkan lebih baik mengapa tidak mencobanya!
-------------------------------------
by Sunandar Ibnu Nur, October 8, 2014